Jumat, 09 Mei 2008

Kewajiban Mengikuti Salah Satu Madzhab

S : Mengapa wajib mengikuti salah satu empat madzhab, padahal empat madzhab itu mengambil dari al-Qur’an dan hadis?
J : Kewajiban umat Islam untuk mengikuti salah satu empat madzhab itu, karena dikhawatirkan mencampurkan haq dan bathil, atau tergelincir dalam kesalahan, atau mengambil yang mudah saja.

Keterangan dari kitab:
1. Bughyatul Mustarsyidin [1]:

تَقْلِيْدُ مَذْهَبِ الْغَيْرِ يَصْعَبُ عَلَى عُلَمَاءِ الْوَقْتِ فَضْلاً عَنْ عَوَامِّهِمْ.
وَأَنْ لاَ يَتَتَبَّعَ الرُّخَصَ بِأَنْ يَأْخُذَ مِنْ كُلِّ مَذْهَبٍ مَا هُوَ الأَهْوَنُ عَلَيْهِ. وَأَنْ لاَ يُلَفَِّقَ بَيْنَ قَوْلَيْنِ تَتَوَلَّدُ مِنْهُمَا حَقِيْقَةٌ لاَ يَقُوْلُ بِهَا كُلٌّ مِنَ الْقَائِلِيْنَ.

“Mengikuti madzhab imam lain adalah sulit bagi ulama masa kini, apalagi bagi kalangan umum.
Dan seorang muqallid (orang yang mengikuti pendapat orang lain) hendaknya tidak mencari-cari keringanan dengan mengambil pendapat yang ringan dari setiap madzhab. Dan tidak boleh talfiq, dengan menggabungkan antara dua pendapat yang menimbulkan suatu bentuk hukum yang tidak dikemukakan oleh siapa pun (dari kalangan ulama)”.
[1] Abdurrahman Ba’alawi, Bughyah al-Mustarsyidin, (Pekalongan: Syirkah Nur Asia, t. t.), h. 9.
Abu Al Mawahib Abd Al Wahhab bin Ahmad bin Ali Al Anshari Asy Syafi’I Al Mashri Al Ma’ruf bi Asy Sya’rani, Mizan Al Kubra (Dar Al Fikr), Cet I, Juz I, h. 34
Sullam Al-Ushul Syarh Nihayat Al-Sul

Tidak ada komentar:

Posting Komentar